Terimah Kasih


Selasa, 08 Januari 2013

Rukun Syahadat bahwasanya Muhammad adalah Rasul Allah

Alhamdulillah Kita senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala ni’mat dan karunianya yang diberikan kepada kita, yang tidak ada ni’mat yang dirasakan oleh setiap hamba melainkan dari Allah.
Dan diantara ni’mat yang sangat besar yang Allah anugrahkan kepada ummat manusia adalah bahwasanya Allah mengutus ditengah-tengah ummat manusia seorang Rasul yang mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya an memberi petunjuk mereka kejalan yang lurus dengan izin Allah
sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”(QS. Ali Imran:164)

Disamping sebagai sebuah ni’mat yang besar, beriman kepada Rasul merupakan kewajiban setiap manusia, di dalam islam dia termasuk didalm rukun iman yang mana tidak akan tegak dan diterima keimanan seseorang tanpa mengimaninya.
Sebagaimana yang disabdakan oleh nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam ketika beliau ditanya oleh malaikat jibril tentang apa itu iman sebagaimana yang disebutkan didalam sahih muslim dari sahabat umar bin khattab rhadiallaahu ‘anhu :
Kemudian ia(Jibril) bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.
Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”
Oleh karena itu Persaksian terhadap Muhammad shalallaahu ‘alaihi wasallam sebagai Rasul Allah merupakan salah satu syarat masuk islamnya seseorang sebagaimana didalam Syahadatain yang menyandingkan antara Persaksian akan keesaan Allah dan Muhammad shalallaahu ‘alaihi wasallam sebagai Rasul Allah.
Didalam Persaksian kita kepada Nabi Shalallaahu ‘alaihi wasallam, terkandung dua rukun yang harus dipenuhi
  1. Bahwasanya Muhammad shalallaahu ‘alaihi wasallam adalah hamba Allah (‘abduhu)
Yaitu meyakini bahwa nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam adalah hamba Allah, manusia biasa yang tidak memiliki derajat ketuhanan sebagaimana yang di yakini oleh sebahagian orang
Firman Allah :
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. (Qs. Al Kahfi :110)
Hal ini akan menafikkan sikap Ifrath 9berlebih-lebihan pada sebagian manusia yang menempatkan Rasulullah pada sesuatu yang merupakan kekhususan Allah, seperti kalangan Suffi yang meyakini bahwa Rasulullah memiliki andil dalam pengaturan alam ini.
  1. Bahwasanya Muhammad shalallaahu ‘alaihi wasallam adalah Rasul Allah (Rosuuluhu)
Yaitu bahwasanya meskipun Muhammad shalallaahu ‘alaihi wasallam adalah manusia biasa akan tetapi beliau adalah Nabi yang dipilih oleh Allah dan seorang Rasul, sehingga memiliki hak2 sebagai Rasul yang harus dipenuhi oleh ummatnya
Firman Allah :
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. (QS. Al Fath:29)

Dan bahwasanya Rasulullah tidak berkata2 atas hawa nafsu beliau akan tetapi wahyu yang diwahyukan kepadanya oleh Allah
Firman Allah :
1. demi bintang ketika terbenam.
2. kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
3. dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
4. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
(QS. An Najm:1-4)

Keyakinan ini akan menafikkan sikap Tafrith (meremehkan) dari sebahagian manusia yang tidak memenuhi hak-hak rasulullah kepada mereka, seperti tidak menjadikan rasulullah sebagai suri tauladan dalam segala kehidupan mereka, mengada-adakan dalam urusan Agama, bahkan mengingkari Sunnah rasul, dan menganggap hadits tidak termasuk kedalam sumber hukum islam, Wal’iyaudzubillah
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai Syahadat  terhadap nabi Muhammad shalallaahu ‘alaihi wasallam

0 komentar:

Posting Komentar