Assalaamu'alaikum wr.wb
Sudah kurang lebih 1 jam lebih
aku sudah menyelesaikan buku "Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas
Berfikir Pada Diri dan Organisasi Anda" karya M. Ahmad Abdul Jawwad
terbitan PT Syaami; Cipta Media setebal 112 halaman. Buku tersebut aku
baca dan pahami dan alhamdulillah banyak sekali kandungan yang terdapat
pada buku tersebut. Dalam Buku tersebut, Ahmad mengaajak kita untuk
berfikir inovasi dan kreativitas agar pada diri kita tidak selalu
mengekor (taqlid) kepada seseorang.
Berfikir inovatif lebih lanjut kata
Ahmad yakni proses yang melahirkan solusi atau gagasan diluar bingkai
pengetahuan yang sudah dimaklumi bersama (bingkai konservatif), baik
ditinjau dari pengetahuan individu yang berfikir atau dari pengetahuan
yang dominan dilingkungannya. Berfikir inovatif bertujuan memunculkan
gagasan-gagasan baru yang dalam prosesnya harus terpenuhi 4 aspek
fundamental yaitu :
Sensitivitas yang tinggi
terhadap berbagai permasalahan yang mungkin saja tidak sampai mengusik
sensitivitas kebanyakan manusia biasa.
Produktivitas yang tinggi, yakni kemampuan untuk menghasilkan jawaban sebanyak mungkin untuk satu pertanyaan.
Elastisitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan pemikiran variatif sebanyak mungkin.
Orisinilitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan gagasan-gagasan yang unik dan baru yang belum pernah dikenalnya.
Sedangkan kreativitas adalah
kemampuan berfikir untuk meraih hasil-hasil yang variatif dan baru,
serta memungkinkan untuk diaplikasikan, baik dalam bidang keilmuan,
kesenian, kesusteraan, maupun bidang kehidupan lain yang melimpah.
Jadi
dapat saya simpulkan dari pendapat Ahmad bahwasannya berfikir inovatif
dan kreativitas itu harus selaras dalam artian apabila suatu gagasan
baru terlahir dari diri kita tanpa ditunjang dengan adanya kreativitas
maka gagasan tersebut akan sia-sia, karena sebuah gagasan baru yang
kreatif harus memenuhi unsur-unsur kreatifitas yang diantaranya
pengaplikasian gagasan. Tanpa adanya pengaplikasian gagasan tersebut
maka sebuah inovasi tersebut akan gagal.
Lebih lanjut Ahmad mengatakan
dalam bukunya, selain meningkatkan kreativitas dan inovasi, Ahmad juga
membicarakan tentang hal-hal yang dapat membunuh kreativitas dan inovasi
yang diantaranya adalah :
Ungkapan yang mengandung racun
Motivasi yang rendah
Lingkungan yang rendah
Apa maksud dari 3 hal diatas ?
Sekarang coba anda bayangkan apabila anda sudah mempunyai suatu gagasan
yang cemerlang kemudian ada teman anda mengatakan seperti dibawah ini :
Sudahlah !!! nggak usah dipaksakan..gagasan barumu itu terlalu berat
Ini adalah konsep yang terlalu muluk !!!
Gagasanmu itu akan menyebabkan kita harus banyak melakukan perubahan yang fundamental !!!
Dengan 3 contoh ungkapan diatas,
maka secara tidak langsung teman anda telah membunuh kreativitas dan
inovatif seseorang akan ide atau gagasannya.
Sudah sewajarnya kita sebagai
manusia memiliki sifat akan takut gagal (gagal dalam segala hal). Disini
Ahmad mengajak pembaca bagaimana kita mengembangkan pemikiran inovatif
agar pikiran akan gagal pada otak kita hilang dari pemikiran kita dengan
cara menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memotivasi pemikiran
inovatif dan mendayagunakan berbagai sarana bantu untuk memunculkan hal
itu. Metode paling ampuh untuk menghadapi rasa takut adalah dengan sikap
sebagai pemberani yang siap menantang apa yang kita takuti.
Ada hal yang menarik dari buku
ini yaitu ketika penulis menjabarkan rambu-rambu manajemen Nabawi
(mengambil contoh Rosul Muhammad SAW) untuk mengembangkan inovasi dan
kreativitas berfikir, diantaranya :
Mempersempit ruang berfikir jumud dan memperlebar ruang terbuka dan bebas melalui brain storming
Adaptasi yang cepat dan tepat terhadap berbagai perubahan.
Motivasi yang berkesinambungan.
Bertindak win-win Solution
Rekrutmen Orang-orang Unggul.
Mendorong ijtihad dalam berpendapat dengan memberikan persetujuan dan penerimaan.
Pendidikan pribadi sebagai penopang asasi bagi kreativitas dan inovasi
Motivasi dan dorongan sebagai faktor asasi bagi terciptanya suasana motivasi.
Curah gagasan dan dorongan untuk banyak bertanya.
Salah satu contoh dari 9 hal
diatas diantaranya adalah ungkapan Nabi atau dialog antara Nabi dengan
para sahabat yaitu "Tahukah kamu siapakah orang yang bangkrut itu ?"
atau " Tahukah kalian kemana perginya sang matahari?"
Ungkapan Nabi diatas melahirkan
curah gagasan dan dorongan untuk bertanya dan ini tidak hanya terbatas
pada efektivitas dalam menarik perhatian para sahabat saja, akan tetapi
hal tersebut akan melahirkan seruan terbuka untuk pendidikan
intelektual, pemahaman, dan keterbukaan dalam menyampaikan berbagai
permasalahan yang dilontarkan.
Ini merupakan sistem Nabi SAW
yang mulia dalam memaparkan berbagai permasalahan. Masih banyak
contoh-contoh yang dapat dipelajari dalam hal inovasi dan kreativitas.
Buku Ahmad ini sangat banyak memberikan manfaat untuk berinovasi dan
berkreasi dengan mencontoh Nabi SAW. Banyak sekali manfaat yang
diperoleh dari buku ini.
Akhir kata saya ucapkan
Alhamdulillah...telah mendapatkan ilmu yang sangat berharga dan
bermanfaat ini. Semoga dapat menumbuhkan sifat berinovasi dan berkreasi
yang bermanfaat untuk orang lain. Apalah artinya sebuah inovasi dan
kreativitas apabila hal tersebut malah akan menimbulkan kerugian atau
kemadhorotan bagi manusia. Amien....
Wassalaamu'laikum wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar